Sabtu, 29 Desember 2012

BRIGHT NICKEL PLATING

BRIGHT NICKEL PLATING

Bright Nickel Plating adalah sebuah proses Elecktroplating pada media benda kerja, untuk tujuan Decoratif dimana warna yang dihasilkan adalah putih mengkilap dengan sedikit kekuningan. Pada proses Chrome Plating dimana warna yang dihasilkan adalah putih mengkilap sedikit kebiruan dan pada proses dasar kilap dari Chrome itu sendiri dihasilkan oleh proses Bright Nickel Plating.

Komposisi Bright Nickel Plating adalah :
    - Nickel Sulphate : 250-320gram/L
    - Nickel Chloride : 45-65gram/L
    - Boric Acid         : 37-45gram/L
    - Brightener Carier : 5ml/L
    - Brightener Maintenance : 0,8ml/L
    - Anti Piting / Wetting Agent : 10-30ml/L ( digunakan jika hasil nickel bermasalah )

Kondisi Operasi Larutan :
    - Suhu Operasional Larutan : 55-65 derajat celcius
    - pH Larutan : 3,8-4,6
    - Rapat Arus : 2-8 A/dm2

Peralatan yang digunakan :
    - Tangki / Bak : plastik PP,PE,PVC
    - Heater : elctric immersion heater berlapis kaca
    - Penyaringan Larutan : disarankan secara terus menerus
    - Pengadukan Larutan : disarankan menggunakan blower
    - Anoda : Nickel

Penjabaran Bahan Kimia yang digunakan.

1. Nickel Sulphate
    Bahan utama dalam Bright Nickel Plating yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan larutan.

                                                           Gambar : Nickel Sulphate

2. Nickel Chlorida
    Bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan daya hantar listrik dalam larutan.

                                                           Gambar : Nickel Chlorida

3. Boric Acid
    Bahan yang digunakan untuk mempertahankan pH ( derajat keasaman ) dalam larutan.

                                                           Gambar : Boric Acid

4. Brightener
    Bahan yang digunakan untuk mengkilapkan lapisan nickel yang terbentuk pada media kerja.

                                                     Gambar : Brightener Maintenance

                                                         Gambar : Brightener Carier

5. Wetting Agent / Anti Piting
    Bahan yang digunakan untuk memberikan sifat basah ( mengurangi tegangan permukaan ) pada
    permukaan benda kerja agar mudah untuk diplating.

                                                   Gambar : Wetting Agent / Anti Piting

Penjabaran Peralatan Yang Digunakan :

1. Tangki / Bak
    Tangki / Bak merupakan tempat untuk menampung larutan nickel yang sudah jadi. Bahan tangki / bak
    harus tahan terhadap larutan nickel dan disarankan terbuat dari bahan plastik PP/PVC/PE. Selain itu
    juga harus memperhatikan kontruksi tangki agar kuat menampung larutan nickel,anoda nickel,heater,
    filter dan pengaduk larutan. Berikut adalah contoh bak yang biasa digunakan pada bengkel chrome
    dengan sekala kecil sampai besar.










2. Heater
    Heater digunakan untuk memanaskan larutan nickel agar mencapai suhu larutan sesuai standart. Adapun
    heater yang sering dipakai adalah heater kaca,teflon,stainles karna type jenis inilah yang kuat dan tahan
    terhadap larutan nickel. Heater yang dipakai mempunyai daya 1000 watt,karena cepat panas dan proses
    pelapisan nickel menjadi cepat. Suhu yang dipakai antara 55-65 derajat celcius,apabila suhu tidak sampai
    maka laju pelapisan nickel pada benda kerja menjadi lambat dan menjadi boros penggunaan Brightener.
    Berikut adalah contoh Heater yang biasa digunakan :





3. Filter
    Filter digunakan untuk menyaring kotoran pada larutan nickel agar kotoran tidak menempel pada benda
    kerja saat proses plating nickel berlangsung. Berikut adalah contoh filter yang dipakai :





4. Blower / Pengadukan
    Blower digunakan untuk pengadukan didalam larutan nickel agar gas yg timbul akibat proses plating nickel
    pada permukaan benda kerja dapat terurai dengan baik.

5. Anoda Nickel
    Anoda Nickel yang digunakan ada yang berbentuk batang dan ada juga yang berbentuk screen, dalam hal
    ini fungsi dari kedua nya sama saja. Pada umum nya anoda nickel yang digunakan adalah yang batang.
    Perbandingan antara benda kerja dan anoda nickel adalah 1:2 dimana anoda nickel lebih besar 2x dari
    benda kerja. Berikut adalah contoh anoda nickel yang biasa digunakan :


Untuk konsultasi serta pemesanan alat dan bahan dapat menghubungi 087821066651

   

Sabtu, 22 Desember 2012

FOTO PESERTA TRAINING

Foto Peserta Training


                                                 Training Deperindag dan UKM Jayapura

     
                                                 Proses Poles dilakukan Peserta Training

                                                      Hasil Chrome Peserta Training

Untuk konsultasi dan bertanya prihal chrome bisa tlp atau sms ke no 087821066651


SOAK CLEANER

Soak Cleaner

Soak Cleaner berfungsi untuk menghilangkan lemak poles atau oli atau pengotor pada permukaan benda kerja agar pada saat proses chrome menjadi aktif permukaan benda kerja. Suhu yang dibutuhkan untuk Soak Cleaner ini adalah 90-100 derajat celcius. Adapun komposisi yang digunakan adalah 50gram/1L . Berikut adalah Soak Cleaner yang biasa digunakan





Untuk konsultasi dan bertanya prihal chrome bisa tlp atau sms ke no 087821066651

RECTIFIER CHROME

Rectifier Chrome

Berfungsi sebagai pemberi tegangan DC pada saat proses Chrome berlangsung. Rectifier ini adalah jantung dari Proses Chrome itu sendiri. Rectifier yang dipakai untuk proses chrome mempunyai range tegangan 0-15 VDC dengan minimal 100A arus yang digunakan. Berikut adalah contoh Rectifier yang biasa digunakan pada proses chrome









Untuk pertanyaan atau konsultasi prihal chrome bisa menghubungi atau sms ke no 087821066651.

ALAT PROSES CHROME

Assalamuallaikum semoga artikel yang saya buat dapat berguna bagi rekan-rekan. 
Pada kesempatan ini saya akan berbagi tentang alat dan bahan kebutuhan chrome logam atau chrome celup.

Adapun alat yang dibutuhkan pada proses chrome sebagai berikut :

1. Kain Poles.
    Fungsi dari kain poles ini adalah sebagai media untuk menghaluskan benda kerja juga 
    bisa berfungsi untuk media tempel bubuk poles / amril / batu iji / langsol. 
    Sebelum digunakan sebaiknya kain poles tersebut dibuat serabut dengan cara dikikid 
    dengan menggunakan gergaji besi. Kain poles yang digunakan bermacam-macam ukuran
    nya yaitu 4",5",6",8". Berikut adalah contoh kain poles yang biasa digunakan


2. Bubuk Amril
    Fungsi Bubuk Amril ini adalah sebagai bubuk poles yang akan digunakan pada saat proses
    poles dilakukan pada benda kerja. Bubuk Amril tersebut direkatkan dengan menggunakan
    Lem K / Anchur Lem dan dikeringkan dengan panas matahari atau oven. Bubuk Amril 
    yang biasa digunakan mempunyai ukuran 200,300,dan 400. Berikut adalah contoh Bubuk
    Amril yang biasa digunakan





3. Lem K / Anchur Lem
    Fungsi dari Lem K ini adalah sebagai lem perekat pada kain poles yang kemudian 
    ditempelkan dengan Bubuk Amril. Berikut adalah contoh Lem K yang biasa digunakan




4. Mesin Poles
    Fungsi dari Mesin Poles ini adalah sebagai mesin penggerak dari kain poles yang berguna
    untuk meratakan dan menghaluskan benda kerja. Berikut adalah contoh Mesin Poles yang
    biasa digunakan dengan kecepatan 2800rpm.




5. Langsol / Batu Ijo
    Fungsi dari Langsol ini adalah memberikan efek kilap pada saat proses pemolesan benda
    kerja dan juga meratakan benda kerja karna sifat nya yang mengiki.

Untuk konsultasi dan pertanyaan prihal chrome bisa tlp atau sms ke no 087821066651.